Banyak orang berbicara “kita harus mulai inklusi”, faktanya apa-apa masih dilakukan secara eksklusif.
Banyak yang bilang “peduli disabilitas”, faktanya kita masih salah kaprah mengartikan peduli dengan rasa kasihan yang berlebihan.
Banyak juga yang bilang “saya aini sudah inklusi”, faktanya menerima dan menghargai keberadaan orang lain saja masih susah.
Menulis pesan inklusi tak sekadar teori, melainkan melalui pengalaman masing-masing agar bisa dinikmati dan dipelajari semua orang.
***
Semoga, inisiatif pribadi aini dapat menumbuhkan inisiatif kolektif yang membuat kita belajar dan berdaya Bersama untuk berkontribusi bagi sesama.
Salam inklusi!!!
#InklusiDariDiriSendiri